Rabu, 06 Juni 2012

IHSG di Bursa Efek Indonesia

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia diprediksi bakal melanjutkan pergerakan positifnya pada perdagangan menjelang akhir pekan ini, Kamis 7 Juni 2012. Naik tajamnya Wall Street pada akhir transaksinya, disinyalir menjadi faktor utama.

Analis PT MNC Securities, Edwin Sebayang berpendapat, aksi borong saham di BEI diperkirakan berlanjut pada perdagangan hari ini karena didorong kenaikan tajam Dow Jones sebesar 286,83 poin atau 2,37 persen pada penutupan transaksinya Rabu waktu New York.

"Plus, kenaikan tajam di Bursa Utama Eropa seperti FTSE yang menguat 123,92 poin atau 2,36 persen, DAX naik 124,59 poin atau 2,09 persen, dan CAC yang terangkat 72,34 poin atau 2,42 persen," kata dia kepada media.

Dia menambahkan, masih rendahnya valuasi IHSG karena price to earning ratio (PE) 2012 yang diproyeksikan baru mencapai 14,49 kali, yang tercermin masih banyaknya saham bervaluasi murah serta penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS turut andil menciptakan dorongan dasyat bagi kenaikan IHSG Kamis ini.

Purwoko Sartono, analis PT Panin Sekuritas Tbk sependapat. Menurutnya, perkembangan kondisi di Eropa dan AS masih membayangi pergerakan indeks saham di Bursa Efek Indonesia. "Tentunya, bila sentimen global positif, IHSG ikut menguat," ungkap dia kepada VIVAnews.

Sementara itu, Wall Street membukukan kenaikan tajam sejak 10 Desember 2011 untuk satu hari transaksinya, karena naik di atas 2,3 persen. Di mana, indeks Dow Jones menguat 2,37 persen pada penutupan transaksinya.

Menurut Edwin, penguatan itu didorong adanya harapan bank sentral di seluruh dunia yang akan menerapkan kebijakan lanjutan untuk mendorong perekonomian global.

"Di akhir sesi perdagangan, Presiden The Fed, San Francisco mengatakan bank sentral harus Siap mengambil tindakan kebijakan lanjutan untuk mendorong pasar tenaga kerja yang sedang lesu, di tengah ringkasan laporan The Fed Beige Book yang menunjukkan terjadinya kenaikan pertumbuhan ekonomi AS dalam dua bulan terakhir dan terjadinya peningkatan permintaan tenaga kerja dalam skala ringan," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar